REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemimpin Kurdistan Workers Party (PKK) menuduh pemerintah Turki melindungi ISIS, Ahad (9/8). Cemil Bayik mempertanyakan mengapa pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerang pasukan Kurdi daripada ISIS.
"Turki mengklaim bahwa mereka melawan ISIS, tapi nyatanya mereka menyerang PKK," kata Bayik pada BBC. Menurutnya, pemerintah melakukan itu untuk menghambat PKK melawan ISIS. "Mereka melindungi ISIS," ucapnya.
Bayik percaya bahwa Erdogan ingin ISIS berhasil menghalangi keberhasilan Kurdi. Pasukan Kurdi yang diantaranya adalah anggota PKK telah memenangkan pertarungan melawan ISIS di Suriah dan Irak, namun tidak demikian di Turki.
Turki dan beberapa negara barat menganggap PKK sebagai organisasi teroris. Pengamat menilai pasukan PKK lebih banyak mendapat serangan daripada ISIS di Turki.
Lebih dari 40 ribu orang tewas sejak PKK memulai pertempuran melawan pemerintah pada 1984. Pada 1990an, Kurdi meminta pembebasan diri menjadi negara. Mereka tidak lagi meminta otonomi lebih untuk wilayah Kurdi.
Pihak berwenang Turki membantah tuduhan melindungi ISIS. Turki menilai PKK berada dibalik sejumlah serangan. Pada Rabu, Turki mengatakan pemerintah telah merencanakan pertarungan yang komperhensif melawan ISIS.
Bayik menilai persengketaan dengan Kurdi bisa diakhiri dengan negosiasi. Ia mengatakan, PKK akan berhenti bertempur jika pemerintah menghentikan operasi militernya. Ia juga meminta komunitas internasional melakukan pemantauan gencatan senjata.