Senin 10 Aug 2015 19:17 WIB

Empat Pelaku Sepak Bola Gajah Abaikan Panggilan Komdis PSSI

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Sepak bola
Foto: devianart
Sepak bola

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak empat pemain PSS Sleman yang terlibat permainan Sepak Bola Gajah tahun lalu mangkir dari panggilan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Keempat pemain tersebut, Monieaga Baguswardi, Ridwan Awaludin, Satrio Aji dan Hermawan Putra Jati.

Selain itu dua mantan pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan dan eks arsitek Persegres Gresik, Agus Yuwono juga enggan memenuhi panggilan Komdis PSSI. Seharusnya, siang ini keempat pemain dan dua mantan pelatih tersebut dijadwalkan akan disidang di kantor pusat PSSI, Jakarta, Senin (10/8).

Dalam undangan resminya, mereka akan diminta hadir pada pukul 14.00 WIB. Namun selama dua jam Komidis menunggu hingga pukul 16.00 WIB keenam orang tersebut tak kunjung datang. "Hari ini kami undang keempat pemain PSS Sleman, dan dua mantan pelatih. Tapi selama dua jam mereka tak kunjung datang," kata Ketua Komdis, Ahmad Yulianto, Senin (10/8).

Sebenarnya, Hermawan sempat menanyakan kepada Komdis PSSI terkait fasilitas yang akan diterimanya jika memenuhi undangannya. Kemudian, Gunawan tidak bisa hadir dengan alasan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya saat ini. Sementara sisanya tidak memberikan keterangan ketidakhadirannya.

Terkait hal itu Komdis PSSI akan melayangkan pemanggilan kedua pada 18 Agustus mendatang. Namun jika pemanggilan kedua tidak juga hadir, Komdis PSSI akan menerapkan 'First Take'. Terkait pemanggilan keempat pemain PSS Sleman itu, Komdis PSSI ingin mendalami kasus Sepak Bola Gajah yang terjadi antara PSS Sleman dan PSIS Semarang.

Sebab keterangan yang dikemukakan oleh keempat pemain tersebut di media berbeda dengan keterangan yang diberikan saat sidang Komdis PSSI sebelumnya. "Keterangan mereka berbeda, maka kami ingin dalami masalah ini," tegas Yulianto. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement