REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Excecutive Officer (CEO) AirAsia Group, Tony Fernandez tak khawatir izin usahanya terancam dibekukan pemerintah. Ini setelah sebelumnya Kementrian Perhubungan RI menyatakan ekuitas AirAsia Indonesia negatif. Sebab itu, Kemenhub meminta agar AirAsia Group menyuntikan modal lagi agar ekuitasnya positif kembali.
"Jika terjadi (dibekukan izin usahanya) saya akan pakai jaket, tapi silahkan tanya pak Jonan. Pastinya kami sedang menuju ke sana, tapi saya yakin pemerintah tak akan melakukan itu (Membekukan). AirAsia telah berkontribusi banyak bagi ekonomi Indonesia," Kata Tony saat perayaan atas keberhasilan maskapainya yang sukses mengangkut 300 juta penumpang selama 14 tahun.
Menurutnya, maskapainya itu tengah ikut ambil bagian dalam mendongkrak pariwisata Indonesia. Bahkan, Tony pun menegaskan akan tetap berinvestasi di Indonesia.
Sementara itu, AirAsia diberi batas waktu hingga 30 September agar bisa menaikan kembali ekuitasnya dengan menyuntikan modal baru.
Selain merayakan pencapaiannya, AirAsia juga melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Perhimpunan Baitul Mal wa Tanwil (PBMT) guna mendukung pengembangan komunitas produktif di Indonesia. Ini bertujuan untuk menghasilkan manfat sosial.