Selasa 11 Aug 2015 09:04 WIB

Tifatul: Presiden PKS Raih Gelar Sarjana Hingga Doktor di Jepang

Rep: DR Meta Novia/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden PKS Sohibul Iman.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Presiden PKS Sohibul Iman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengatakan, Sohibul Iman dipilih menjadi presiden PKS dalam sidang Majelis Syuro untuk menggantikan Anis Matta. Pergantian pucuk pimpinan PKS tersebut merupakan penyegaran organisasi.

"Sedangkan Anis akan lebih banyak bekerja di badan kerja sama internasional dan hubungan luar negeri. Beliau pandai berbahasa Arab dan Inggris sehingga bisa menjadi duta yang menjelaskan gerakan Islam ke luar negeri," katanya di Jakarta, Selasa, (11/8).

Menurut Tifatul, Sohibul Iman secara pribadi memiliki kualitas yang bagus. Mantan wakil ketua DPR tersebut sempat hijrah lama ke Tokyo, Jepang, untuk menyelesaikan pendidikan sarjana (S1), pascasarjana (S2), hingga doktor (S3) dengan program beasiswa penuh.

"Selain itu beliau juga sudah aktif menjadi pengurus DPP PKS. Jadi beliau sudah memiliki pengalaman yang mumpuni untuk menjadi seorang Presiden PKS, usianya juga cukup matang 50 tahun," kata Tifatul.

Mantan menteri komunikasi dan informatika tersebut yakin, Sohibul Iman mampu melakukan tugas-tugas sebagai presiden PKS dengan kualitas dan pengalamannya yang tak perlu diragukan lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement