Petugas polisi Brimob melakukan aksi pengamanan saat Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/WIhdan)
Petugas polisi Brimob melakukan aksi pengamanan saat Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/WIhdan)
Petugas polisi Brimob melakukan aksi pengamanan saat Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/WIhdan)
Petugas polisi Brimob melakukan aksi pengamanan saat Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/WIhdan)
Petugas polisi Brimob melakukan aksi pengamanan saat Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/WIhdan)
Petugas polisi Brimob melakukan aksi pengamanan saat Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/WIhdan)
Petugas polisi Brimob melakukan aksi pengamanan saat Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/WIhdan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas polisi Brimob melakukan aksi pengamanan saat "Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015" di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/8).
Dalam simulasi ini petugas mempraktekan pengamanan Pilkada 2015 dengan skenario terjadinya kerusuhan serta tindakan anarkis, karena para simpatisan calon Gubernur dan Wakil Gubernur tidak terima dengan hasil perhitungan suara.
Advertisement