REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Taman Nasional Gunung Merapi berencana menggelar Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 70 bersama para pendaki di kawasan Pasar Bubrah pada tengah malam 17 Agustus 2015 serta akan mengajak pendaki melakukan pengumpulan dana untuk korban bencana erupsi Gunung Sinabung.
"Aksi sosial peduli korban bencana Gunung Sinabung berupa pengumpulan dana di Pasar Bubrah saat berlangsung upacara HUT RI," Kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Tri Atmojo, Selasa.
Menurut dia, selain dua kegiatan tersebut, dalam memperingati HUT RI, TNGM juga mengajak para pendaki untuk melakukan operasi bersih gunung di kawasan lereng Gunung Merapi.
"Kami akan ajak pendaki melakukan aksi memungut sampah-sampah yang ditemukan, baik di jalur pendakian maupun di batas akhir diperbolehkan pendakian," katanya.
Ia mengatakan, yang lebih utama adalah upaya untuk melakukan pengamanan jalur pendakian Gunung Merapi sesuai aturan dan standar operasional prosedur (SOP) batas akhir pendakian hanya di Pasar Bubrah. "Momentum penting yang diikuti oleh banyak pendaki ini (peringatan HUT RI) diharapkan menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran pendaki khususnya dalam mematuhi aturan pendakian," katanya.
Tri Atmojo mengatakan, dalam pengamanan nanti, pihaknya juga akan bekerja sama dengan instansi maupun kelompok relawan terkait lainnya seperti Relawan Barameru, SAR Boyolali, SAR Klaten, SAR DIY, serta PMI Boyolali.
"Jalur pendakian resmi hanya melalui Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Sedangkan untuk kuotanya, 500 orang pendaki di hari biasa, untuk event-event tertentu seperti HUT RI ini sebanyak 2.000 pendaki. Jalur pendakian saat ini juga masih normal.
Meski pada Selasa (11/8) pagi, terjadi guguran di lereng Merapi sebelah barat laut. Guguran tidak besar dan tidak di jalur pendakian. Jadi tidak berpengaruh, pendakian tetap dibuka seperti biasa," katanya.
Kepala TNGM Edy Sutiyarto mengatakan, untuk aturan yang telah berlaku ini agar dipatuhi para pendaki di Gunung Merapi. "Kami imbau pendaki patuh aturan, beberapa kali, kami memantau ada pendaki yang telah melanggar batas, sampai ke puncak Gunung Merapi. Sangat diharapkan kesadarannya para pendaki," katanya.