REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Islam akan menggelar halal bi halal akbar dengan tajuk Parade Tauhid Indonesia (PTI), Ahad (16/8) mendatang sebagai perwujudan syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Parade ini kami persembahkan dengan menekankan Islam rahmatan lil ‘alamin sebagai proklamasi kembali, bahwa Islam diturunkan sebagai agama damai dan keselamatan. Untuk menebarkan rahmat bagi alam semesta, bukan hanya bagi sesama manusia,"kata Juru Bicara Panitia Pelaksana Parade Tauhid Indonesia Mustofa B. Nahrawardaya kepada ROL, Rabu (12/8).
Ia menjelaskan, kemerdekaan bangsa Indonesia tak lepas dari peran serta para alim ulama, tokoh Islam, santri, dan kaum muslimin pada umumnya yang berhasil mengusir penjajah Belanda. Disitulah umat Islam menjadi garda terdepan dalam perjuangan bangsa Indonesia.
Ia pun menyebutkan peranan Sultan Hasanuddin (Sulawesi Selatan), Pangeran Diponegoro (Jawa), Pangeran Antasari (Kalimantan Selatan), Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat), Pattimura (Maluku), Tjut Nyak Dien (Aceh), KH Hasyim Asy’ari (NU), hingga KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) sebagai pejuang Islam yang turut mengantarkan negara ini meraih Kemerdekaan.
Bahkan, pada tanggal 10 November 1945 mengingatkan kita akan pekikan takbir Bung Tomo ketika melawan agresi Belanda demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kegigihan arek-arek Suroboyo dalam melawan Belanda itu tak lepas dari resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Nahdlatul Ulama (NU).
Namun, Mustofa melanjutkan, segala karunia ini bisa terjadi semata-semata karena izin Allah. Hanya karena kehendak Allah, segala nikmat kemerdekaan tersebut bisa kita rasakan. Hal ini sebagaimana tertulis dalam alinea tiga Pembukaan UUD 1945 ‘Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa‘.