REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan penjalasan atas kendala dalam program revitalisasi kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Ahok, sapaan akrab Basuki, menyebutkan program revitalisasi Kota Tua terhambat permasalahan lahan parkir.
Menurutnya, kondisi lahan parkir membuat pembangunan Kota Tua menjadi cagar budaya belum maksimal. Belum ada tempat untuk menggantikan lahan parkir sekitar kawasan Kota Tua.
"Kita mau bangun. Masalahnya nggak ada tempat pindahin orang parkir segala macam," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/8) malam.
Lahan parkir, kata Ahok, juga menjadi fasilitas utama yang harus disediakan. Untuk itu perlu dibangun lahan parkir yang memadai yang tidak membuat semrawut sekelilingnya.
"Kalau kamu nggak bangunin parkir segala macem kota tua gak bisa bergerak," ujarnya.
Pemprov DKI berencana akan menutup ruas jalan antara gedung Bank BNI 46 dan Museum Fatahillah. Diharapkan ini bisa menjadi tahapan program revitalisasi Kota Tua bisa diselesaikan.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat program proyek revitalisasi seluruh bangunan yang terletak di kawasan cagar budaya Kota Tua. Namun sepanjang program ini berjalan, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku program ini mengecewakan. Mantan Bupati Belitung Timur akan menyebut perbaikan keseluruhan akan melalui proses bertahap.
"Makanya kita bertahap prosesnya," ucapnya.
Diketahui, Ahok menyebut dari total 60 bangunan di kawasan Kota Tua, sebanyak 27 di antaranya sudah berada dalam tahap revitalisasi oleh PT Jakarta Old Town Revitalization Corp (JOTRC). Menurut dia, apabila PT JOTRC tidak mampu melakukan revitalisasi terhadap seluruh bangunan yang ada di kawasan wisata tersebut, maka pihaknya akan segera menggelar lelang.