REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet badminton Israel, Misha Zilberman, akhirnya mendapat visa untuk mengikuti kejuaraan badminton internasional di Jakarta. Hal ini mengejutkan karena kabarnya Kementerian Luar Negeri tak mengetahui soal visa itu.
"Apalagi visa ini dikeluarkan beberapa jam menjelang bertandingnya Zilberman pada hari Selasa (11/8), di Senayan," kata Anggota Komisi Bidang Luar Negeri DPR, Ahmad Zainuddin, Rabu (12/8).
Menurut dia, dirinya mendapat kabar visa tersebut keluar karena ada tekanan politik Israel atau organisasi Yahudi internasional. Bahkan, ada pejabat yang terindikasi bermain mata dengan Israel. "Visa atlet Israel kabarnya ada pejabat yang mensponsori. Kemenlu, Imigrasi, atau Kemenkum HAM harus mengusut hal ini."
Anggota Fraksi PKS ini pun memastikan DPR akan segera meminta klarifikasi pemerintah terkait visa tersebut. "Ini preseden buruk, masa warga Israel dapat visa sementara Indonesia tak ada hubungan diplomatik," katanya.
Pemberian visa kepada atlet badminton Israel dianggap mengkhianati rakyat Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki prinsip mendukung kemerdekaan dan menolak penjajahan, seperti tersurat dalam UUD 1945. Selain itu, visa itu dinilai mencederai semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) yang menolak Israel.
Bahkan, kata dia, Presiden Soekarno pernah menolak kepesertaan Israel dalam Asian Games tahun 1962 yang digelar di Jakarta.