REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama baru mendistribusikan modul pembelajaran Islam Damai pada Oktober mendatang.
"Sekarang tinggal penyempurnaan. Masih belum 100 persen. Jadi kita sekarang masih memikirkan desain grafis, pewarnaan dan teknis lainnya," ujar Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama, Amin Haedari, Rabu (12/8).
Ia mengatakan, saat ini modul masih dalam tahap penyempurnaan sambil mendengar masukan dari beberapa pihak sebelum pendistribusian dilakukan. Modul ini akan diberikan kepada guru pelapis pendidikan agama Islam tingkat provinsi yang masing-masing berjumlah 36 set.
Untuk program percontohan terdapat empat provinsi. Yakni, provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sumatra Utara.
Artinya, akan ada 144 guru pendidikan agama Islam yang akan menerima modul melalui Kanwil Kemenag. Provinsi yang dipilih sebagai pilot project dilakukan berdasarkan kriteria.
Menurutnya, direktorat pendidikan agama Islam hanya menangani pendidikan agama Islam di sekolah umum. Sehingga fokus modul pada SMA dan SMK.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama meluncurkan modul pembelajaran agama Islam berbasis Islam Rahmatan lil Alamin. Menteri agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, modul ini dapat menyatukan paradigma terkait substansi materi ajar dan metodologi penyampaiannya.
"Ini sebagai salah satu cara Kemenag untuk menyikapi paham yang cukup ekstrim yang sesungguhnya bukan merupakan cerim ajaran Islam," ujar Lukman.