REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengatakan perombakan reshuffle kabinet bertujuan untuk mempercepat dan memperbaiki kinerja pemerintahan dalam menghadapi dinamika global maupun nasional.
''Terutama sekali dalam dinamika ekonomi,'' katanya, Rabu (12/8).
Menurut Pratikno, Presiden merasa perlu melakukan suatu terobosan untuk mengakselerasi kerja kabinet. Pasalnya, perkembangan situasi terkini membutuhkan orang yang tepat sesuai kebutuhan.
Ia melenjutkan, Presiden mengucapkan terima kasih kepada para pejabat yang diganti. Para petinggi negara yang tergeser tersebut adalah orang-orang yang penuh dedikasi.
Namun, apa daya, perkembangan keadaan memaksa Presiden membuat langkah baru termasuk perombakan kabinet. Pratikno mengatakan, Presiden ingin pemerintahan segera efektif dan efisien.
Artinya, pemerintahan semakin kokoh, bergerak cepat, meningkatkan hubungan-hubungan dengan baik. Dia menuturkan, para menteri dan sekretaris kabinet anyar dipilih oleh Presiden juga dibantu oleh orang-orang terdekat.
Salah satu yang memberikan masukan adalah Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki. Pertimbangan dalam pemilihan adalah kebutuhan pemerintahan efektif, bergerak cepat, sesuai dengan tantangan tahun ini.
Dia menerangkan, Presiden sudah mengkaji kinerja kabinet selama beberapa bulan ini. Pratikno mengatakan, sementara ini posisi Kepala Staf Presiden masih kosong. Namun, unit-unit di dalam lembaga tersebut masih tetap berjalan.
Ia menambahkan, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang notabene bukan tim ekonomi diganti karena alasan yang sama yakni, efektivitas pemerintahan.