REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku telah memenggal sandera asal Kroasia yang diculik di Mesir, Rabu (12/8). ISIS memposting gambar tubuh korban pada akun twitternya.
Sayangnya keaslian gambar tersebut tidak dapat diverifikasi. Seperti diberitakan Al Arabiya, Rabu (12/8), Tomislav Salopek diculik bulan lalu di barat ibu kota Kairo. Militan telah mengeluarkan batas waktu selama 48 jam yang berakhir Jumat (8/8) lalu mengancam akan membunuhnya.
Kasus penculikan dan pembunuhan seperti ini diklaim belum pernah terjadi sebelumnya di Mesir. Sebab, Mesir menjadi negara yang memarangi pemperontak ISIS di timur Semenanjung Sinai.
Salopek, ayah dari dua anak tersebut telah bekerja di perusahaan geoscience Prancis CGG ketika diculik dari sebuah mobil, 22 kilometer sebelah barat Kairo.
Kasus penculikan ini telah mengguncang perusahaan-perusahaan multinasional yang banyak mempekerjakan orang asing. Penculikan ini juga menggarisbawahi jangkauan militan meski kampanye militer besar-besaran terhadap ISIS terus dilakukan.