REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat (AS) untuk kali pertama meluncurkan serangan udara dengan pesawat berawak yang berangkat dari pangkalan udara Turki. Sasarannya, basis pertahanan ISIS di Suriah. Demikian pernyataan resmi Pentagon, seperti dilansir CNN, Rabu (12/8).
Serangan udara dari Pangkalan AU Incirlik tersebut merupakan salah satu hasil kesepakatan NATO dengan pemerintah Turki bulan lalu. Pihak militer AS sudah lama menginginkan Turki sebagai basis keberangkatan serangan terhadap ISIS. Khususnya, yang menargetkan basis ISIS di Suriah dan sejumlah tempat di Irak.
Dengan memulai dari Turki, Angkatan Udara AS akan mempersingkat waktu di udara, dibandingkan bila harus terbang dari pangkalan udara AS di Irak, terutama lepas pantai Teluk Persia. Pada Juli 2015, Presiden AS Barack Obama dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya meratifikasi kesepakatan militer terkait perluasan akses.
Begitu disepakati, Turki lantas meluncurkan serangan udara ke basis ISIS di Suriah. Ini cukup mengejutkan lantaran sebelumnya Turki terkenal tak cukup kuat komitmennya dalam melawan ISIS. Ditengarai, hal ini sebagai salah satu upaya sekaligus untuk memberantas kaum separatis Kurdi di Irak.