REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepala Misi Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah Babacar Gaye menyatakan mundur setelah didesak karena serangkaian kejahatan seksual dan tuduhan perbuatan jahat lainnya.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan baha dirinya menerima pengunduran diri Babacar Gaye selaku kepala misi penjaga perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah.
“Saya tidak akan menoleransi tindakan yang menyebabkan orang yang semula percaya menjadi ketakutan. Yang bekerja di PBB harus menegakkan ideologi kita,” katanya, Rabu (12/8) malam seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (13/8).
Tindakan memalukan dan tidak senonoh pada beberapa orang menodai pekerjaan heroik penjaga perdamaian dan personelnya. Ban mengatakan setiap tuduhan harus diinvestigasi secara menyeluruh.
Pernyataannya diucapkan beberapa hari setelah Amnesty International menuduh penjaga perdamaian PBB di Ibu Kota Republik Afrika Tengah membunuh seorang remaja berusia 16 tahun dan ayahnya. Tak hanya itu, dalam kasus terpisah, ia juga memperkosa bocah perempuan berusia 12 tahun bulan ini.
Ban akan meluangkan waktu khusus dewan keamanan PBB pada Kamis atau Jumat pekan ini. Ban juga mengumumkan dia akan menyelenggarakan konferensi video darurat dengan seluruh pemimpin dari seluruh 16 misi penjaga perdamaian.
“Tujuannya untuk mendiskusikan apa yang terjadi dan mendapatkan informasi lebih baik tentang semua ini,” ujarnya.
Di pernyataan yang diucapkan Ban pada Selasa (11/8), ia menyatakan kekhawatirannya terhadap sejumlah tuduhan yang dialamatkan pada penjaga perdamaian PBB. PBB memiliki sekitar 125 ribu penjaga perdamaian yang ditempatkan di 16 misi di seluruh dunia.