REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Akhir pekan ini, Kabupaten Purwakarta, Jabar, akan ‘kehilangan’ bupatinya. Ada apa ya? Ternyata, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, didaulat jadi pembicara di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Orang nomor satu di daerah yang khas dengan Satai Marangginya ini, rencananya akan bertolak ke New York, Amerika Serikat, Ahad (16/8) lusa.
"Kepergian saya ke negara Paman Sam ini, untuk memenuhi undangan International Young Leaders Assembly (IYLA)," ujar Dedi, kepada Republika Online, Kamis (13/8).
Rencananya, Dedi akan berpidato tentang kebudayaan dalam forum pemimpin muda dunia. Dedi dijadwalkan berpidato sekitar 30 menit di hadapan 700 peserta perwakilan dari 90 negara di dunia.
Dalam pidatonya nanti, Dedi akan menyampaikan tentang inovasi kepemimpinan berbasis budaya yang selama ini dilakukannya di Purwakarta. Selain itu, dirinya juga akan membahas tentang hegemoni negara barat dan budaya timur.
Alasannya, panitia memintanya untuk berbicara soal kepemimpinan berbasis budaya. Karena berbicara pembahasan mengenai budaya ini dinilai sangat menarik.
Menurut Dedi, selama ini isu kebudayaan hanya dianggap sebatas seni. Sedangkan, potensi yang sering diagung-agungkan hanya sebatas pertambangan atau yang berbasis sumber daya alam (SDA).
Padahal, negara yang dibangun dengan mengandalkan SDA usianya tidak bertahan lama. Berbeda dengan negara yang dibangun berbasis budaya, akan lebih langgeng dan bahagia.
Berdasarkan informasi, Dedi Mulyadi akan berada di Amerika hingga Kamis, dan tiba di Indonesia Jumat (21/8/2015) mendatang. Selain menyampaikan pidato kebudayaan di markas PBB, Dedi akan menyampaikan ceramahnya di KJRI (Masjid Al-Hikmah) kawasan Astoria New York dan di Indonesian Muslim Assosiation in America (IMAAM) Center.
Dedi juga akan bersilaturahmi ke KBRI di New York. Serta, kunjungan perdananya ini akan diakhiri dengan menerima sesi wawancara dengan Voice of America (VoA).