REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Lima pekerja Partai Bharatiya Janata (BJP) ditangkap karena memaksa melakukan jajak pendapat kepada Muslim. Polisi menangkap mereka akibat percobaan mencuri kartu identitas Muslim. Wilayah terjadinya kasus tersebut didominasi masyarakat Muslim di Bengaluru.
Lima Pekerja perempuan tersebut mengaku sedang mengadakan jajak pendapat yang direncanakan rampung pada 22 Agustus. Menurut kesaksian masyarakat, mereka mencoba mengambil kartu identitas yang digunakan untuk memilih.
Salah satu korban Shamsunissa menjelaskan kelima wanita itu mengaku dari departemen sensus. "Lima perempuan datang ke rumah jam 5 sore mengaku dari departemen sensus. Mereka meminta saya menunjukan kartu pemilih. Ketika saya menunjukannya mereka malah mengambilnya dengan mengatakan kartu itu tidak valid lagi," jelasnya kepada Hindustan Times, Kamis (13/5).
Sempat ada ketegangan di wilayah itu setelah ratusan orang mengerubungi lima pekerja tersebut. Beruntung polisi berhasil mengamankan para wanita ke dalam jip.
Salah satu warga setempat, Tabrez Suhail mengaku sudah curiga dan memperhatikan gelagat kelima wanita itu. "Mereka ke rumah Muslim yang sedang sendiri lalu mengambil kartu pemilihnya dengan mengatakan kalau mereka petugas sensus. Padahal kita tahu tidak ada sensus yang dilakukan sekarang," ujarnya.
Sudah muncul dugaan kalau partai BJP membayar orang untuk melakukan pekerjaan kotor seperti pencurian kartu pemilih masyarakat. Sayangnya juru bicara partai BJP S Prakash menampik isu tersebut."Saya tidak tahu menahu soal insiden itu jadi belum bisa memberi tanggapan," kilahnya.