REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menyatakan tempat penjualan atau konter handphone (HP) milik terduga teroris Udin (19) di Jalan Untung Suropatii, Sangkrah Pasar Kliwon Solo, diduga sebagai tempat merakit bom.
"Konter HP di Solo itu, diduga tempat untuk merakit bom, sedangkan rumah kos di Dukuh Gerdu Desa Waru Karanganyar untuk menyimpan bom yang sudah jadi," kata Direktur Intelijen Densus 88 Anteror Mabes Polri, Kombes Polisi Ibnu Suhendra, di usai melakukan penggeledahan di konter HP terduga teroris, Udin, di Solo, Kamis (13/8).
Menurut Ibnu Suhendra, dari hasil olah di tempat kejadian perkara di tiga lokasi yakni di Solo dan Karanganyar menyebutkan bahwa konter HP sebagai tempat merakit bom, sedangkan yang sudah jadi kemudian oleh yang bersangkutan disimpan di Karanganyar.
Namun, kata Ibnu Suhendra, akan lebih lengkapnya nanti akan simpaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri langsung di Polresta Surakarta, pada Jumat (14/8) sore.
"Kami dari hasil menangkap terduga teroris berjaan lancar dan tidak ada masalah. Kami menangkap tiga tersangka, tetapi jelasnya nanti menunggu Kadiv Humas," kata Ibnu Suhendra.
Sementara pasukan Densus sebelumnya telah menangkap tiga terduga teroris di beberapa lokasi di Kampung Losari RT 05/03 dan RT06/03 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Rabu (12/8).
Ketiga terduga teroris dari informasi di tempat kejadian yakni Sugiyanto alias Giyanto (40) warga RT 04/RW 2 Mojo, Yus Karman warga RT 05/03 Losari, dan Ibadurahman warga RT 06/ RW 04 ketiganya asal Semanggi Solo.
Polisi setelah melakukan penangkapan ketiga orang tersebut kemudian melakukan penggeledahan di rumah masing-masing yang diduga untuk menyimpan rangkitan bom.
Namun, polisi hingga sekarang tidak mau menjelaskan secara pasti apakah terduga teroris pemilik konter HP di Sangkrah, Udin sudah ditangkap menjadi tersangka atau belum.
Selain itu, polisi juga berhasil menemukan sejumlah barang bukti di beberapa lokasi antara lain rakitan elektronik untuk membuat bom, bubuk potasium, dan rakitan bom yang sudah jadi yang disimpan di sebuah kos Karanganyar.
"Nanti, hasil penangkap akan dijelaskan semuanya oleh Kadiv Humas. Kami tidak bisa menjelaskan, menunggu dahulu Kadiv Humas," kata Ibnu.