REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri mengimbau pengusaha tidak menjadikan PHK sebagai solusi perusahaan saat rupiah melemah. Ia berharap pengusaha dapat mencari pilihan lain untuk mempertahankan kondisi perusahaan.
"Janganlah di PHK. Perusahaan bisa cari solusi lain agar tetap bertahan saat rupiah melemah," ujar Hanif Dakhiri kepada Republika, Rabu (13/8) di Universitas Indonesia.
Menurut Hanif, melemahnya rupiah memang sangat berdampak kepada para pengusaha. Tapi dampak tersebut jangan diteruskan kepada para pekerja. Jika diteruskan, kondisi perekonomian Indonesia akan semakin krisis karena banyaknya pengangguran.
Untuk mengantisipasi PHK ini, Hanif mengatakan pemerintah akan fokus untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Sehingga rupiah kembali normal dan situasi pun kembali seperti semula.
Lemahnya rupiah menjadi Rp13.800 per satu dolar membuat beberapa perusahaan terpaksa mem-PHK karyawan. Dari catatan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Karawang Jawa Barat. Sebanyak lima ribu karyawan di-PHK.
Ribuan karyawan itu, salah satunya bekerja di sektor industri otomotif dan manufaktur. Selain PHK, banyak juga laporan mengenai perusahaan yang mengurangi jam kerja, menghapus lembur, dan lainnya.