Kamis 13 Aug 2015 23:47 WIB

Pedagang Ayam di Tangerang tak Berani Mengecer

Rep: C36/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pedagang sedang memotong ayam dilapak tempat berjualan di pasar tradisional, Jakarta, Selasa (4/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang sedang memotong ayam dilapak tempat berjualan di pasar tradisional, Jakarta, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tingginya harga daging ayam di Kota Tangerang menyebabkan pedagang tidak berani menjual secara eceran.  Beberapa pedagang memilih menjual daging ayam secara satuan.

Berdasarkan pantauan Republika, Kamis (13/8), harga satu kilogram daging ayam di Kota Tangerang mencapai Rp 26.000. Daging ayam yang dijual secara satuan ada yang mencapai harga Rp 50.000. Di Pasar Anyar Kota Tangerang, setidaknya ada empat los penjual daging ayam yang kosong sejak Kamis pagi.

Menurut salah satu pedagang, Sutriyem, beberapa pedagang daging ayam memang memilih libur berjualan. Sebab, selama tiga hari terakhir daging ayam sedang sepi peminat.

"Karena harganya tinggi, pedagang tidak mau berjualan daging ayam secara kiloan. Mereka takut rugi karena tak ada pembeli," ujarnya.

Para pedagang, lanjutnya, memilih berdagang daging ayam secara satuan karena lebih menjanjikan. Sebab, masih ada harapan menjual kepada para pedagang makanan, rumah makan atau ibu rumah tangga yang akan mengadakan acara.

Dirinya menjelaskan, satu ekor ayam dengan berat 1,3 kilogram dijual seharga 34.000. Sebelum Ramadhan lalu, harga ayam dengan bobot sama Rp 28.000.

Harga  satuan ayam dengan berat dua kilogram saat ini mencapai Rp 50.000.  Sebelumnya ayam dua kilogram dijual seharga Rp 35.000 - Rp 37.000.

Pedagang lain, Adi, mengatakan saat ini harga daging satu ekor ayam dengan berat 8-9 ons mencapai Rp 28.000.  Daging ayam satuan seberat 1,2 ons dijual seharga Rp 35.000. Ayam satuan seberat dua kilogram dijual seharga Rp 50.000.

"Pembeli masih menawar di harga normal mulai dari Rp 24.000, Rp 30.000 hingga Rp 40.000.  Kami tidak bisa menurunkan harga karena keuntungan sangat minim. Saat ini hanya mengharapkan pembelian dari pelanggan," kata Adi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement