REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Pemerintah Cina mengirimkan lebih dari 200 tenaga ahli bahan kimia di sekitar lokasi ledakan yang terjadi di Pelabuhan Tianjin, Cina. Para ahli kimia tersebut didatangkan dari kalangan militer Cina dan bertugas menguji udara dari adanya kemungkinan gas beracun.
Dilansir dari Xinhua, Kamis (14/8), tim ahli bahan kimia tersebut diperintahkan mengenakan pakaian pelindung. Ledakan hebat yang menimpa Pelabuhan Tianjian diduga berasal dari salah satu gudang perusahaan Ruihai Logistics. Perusahaan tersebut diketahui menangani bahan kimia beracun seperti natrium sianida dan toluena diisoisanat.
Tim ahli yang diterjunkan tersebut rencananya akan mencoba menghapus 700 natrium sianida yang masih tersisa di area pelabuhan. Hidrogen peroksioda telah disiapkan untuk detoksifikasi kimia dan kertas.
Akibat kejadian itu dilaporkan sebanyak 50 orang menjadi korban tewas dan 700 lainnya luka-luka. Sedangkan korban lainnya masih belum ditemukan. Sebagian besar korban luka mengalami patah tulang dan luka bakar.