REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Rencana pembangunan masjid baru di Bucharest, Rumania memunculkan reaksi antii-Muslim. Awalnya, masjid ini hendak dijadikan sebagai lambang toleransi baragama di negara yang dulunya komunis tersebut.
"Masjid ini akan menjadi tempat perekrutan bagi Islam radikal, tempat berkembang biak bagi para teroris," kata pemimpin sayap kanan partai Noua Dreapta, Tudor Ionescu, seperti dikutip OnIslam yang dilansir oleh Washington Post.
Pemimpin Muslim Rumania, Mufti Murat Iusuf menilai pembangunan masjid sebenarnya justru menguntungkan negara. Dengan adanya masjid, negara dapat mengontrol segala kegiatan keagamaan yang berpusat di dalamnya.
"Ini adalah hak saya sebagai warga Rumania untuk membangun tempat ibadah di ibu kota," ujar Mufti Murat Iusuf, pemimpin 64 ribu Muslim Rumania,
Rencana pemangunan masjid yang didanai Turki ini terungkap akhir bulan lalu. Para pejabat Rumania menandatangani kesepakatan dengan kantor mufti Rumania untuk membangun sebuah masjid berkapasitas 1.000 jamaah yang di dalamnya terdapat perpustakaan Islam.