REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan yang pertama kalinya di hadapan sidang bersama DPD dan DPR, di Jakarta, Jumat, menegaskan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
"Indonesia juga terus mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan dan kedzaliman, serta menyerukan agar saudara-saudara Muslim di Timur Tengah meletakkan senjata dan berdamai demi kepentingan ukhuwah Islamiyah," kata Presiden Jokowi, menegaskan.
Presiden mengatakan, hal itu sesuai dengan konstitusi UUD 1945 yang menyatakan Indonesia ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Berdasarkan UUD 1945, Presiden mengatakan, prinsip dasar politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif.
Prinsip tersebut menuntut Indonesia menentukan kebijakan politik luar negeri secara bebas, mandiri, dan tanpa beban aliansi. Untuk itu Indonesia akan terus mengirimkan pasukan perdamaian ke berbagai belahan dunia, menjadi penengah konflik, memberikan kepemimpinan dalam pembuatan norma-norma regional dan global.
Indonesia, menurut Presiden, akan terus berkontribusi dan berperan dalam menciptakan keamanan di Asia Tenggara, serta memberikan kepemimpinan di Samudra Hindia, di mana Indonesia akan menjadi pemimpin "Indian Ocean Rim Association" pada 2015-2017.
Sementara itu, pidato kenegaraan tersebut dihadiri oleh DPR dan DPD serta sejumlah mantan Presiden dan Wakil Presiden, di antaranya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan mantan Wakil Presiden Hamzah Haz. Sedangkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak terlihat dalam kesempatan itu. Selain itu juga dihadiri para duta besar negara sahabat dan para undangan lainnya.