REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan kementerian yang dia pimpinnya akan menjadi koordinator dari seluruh Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
"GNRM telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014 - 2019. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bersama kita untuk mengimplementasikan gerakan ini supaya Indonesia baru yang kita impikan tercapai," kata Puan Maharani, Jumat (14/8).
Dia menjelaskan, Revolusi Mental bertujuan untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
"Revolusi mental juga membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju," tuturnya.
Selain itu, GNRM, tambah dia akan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul.
Revolusi Mental, tambah dia, mengusung tiga nilai utama, yaitu integritas, etos kerja dan juga gotong royong.
"Integritas dapat diartikan sebagai kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat," ujarnya.
Sementara etos kerja dapat diartikan sebagai sebuah sikap yang berorientasi pada hasil yang terbaik. Dan gotong royong, kata dia, dapat diartikan sebagai sebuah keyakinan mengenai pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama agar dapat berjalan efektif dan efisien.