REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) seleksi 112 nama perintis kemerdekaan untuk diberikan tanda kehormatan di hari Pahlawan 10 November mendatang. Delegasi Jepang juga akan dilibatkan dalam penilaian.
Terkait 112 nama itu, Mensos Khofifah Indar Prawansa dan Kementerian Pertahanan berencana mengunjungi museum PETA di Bogor, Ahad (16/8). Tidak hanya itu, Khofifah menyebutkan delegasi dari Jepang juga akan hadir untuk membicarakan penilaian terhadap 112 nama perintis kemerdekaan itu. Delegasi itu hadir juga karena pernah menjajah Indonesia setelah Belanda.
"Ada 112 nama perintis yang akan diberikan tanda kehormatan. Lusa kita akan ke museum PETA bersama Kemenhan. Selain itu juga ada dari delegasi Jepang yang akan hadir," kata Khofifah kepada Republika di rumah dinasnya, Jumat (14/8).
Khofifah mengatakan dari 112 nama itu akan dipilih beberapa. Pemilihan akan dilakukan oleh para budayawan dan sejarahwan. Mereka tergabung dalam sebuah tim yang akan menyerahkan rekomendasi ke Tim pengkajaian gelar pahlawan (TP2GP). Setelah tanda kehormatan akan diberikan kepada yang terpilih.
Untuk keberlanjutan tanda kehormatan itu, Khofifah memastikan akan memberikan insentif untuk para perintis sebesar Rp 25 juta pertahun. Sedangkan untuk para pahlawan insentif akan diterima ahli waris sebesar Rp 50 juta per tahun.
"Setelah terpilih, kita berikan insentif per tahun sebesar Rp 25 juta untuk perintis kemerdekaan dan Rp 50 juta untuk para pahlawan," sebut Khofifah.
Ia berharap, usulan pahlawan dan perintis bisa bertambah setiap tahunnya. Tidak hanya dari sejarahwan, masyarakat juga bisa mengusulkan nama-nama yang pantas diberikan tanda kehormatan seperti yang disyaratkan dalam undang-undang.