Sabtu 15 Aug 2015 01:21 WIB

Pertamakali, Penyandang Cacat Diundang Hadiri Hut RI di Istana

Rep: c02/ Red: Joko Sadewo
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial memastikan sebanyak 532 anak penyandang  diundang Presiden Joko Widodo untuk melihat detik-detik kemerdekaan di Istana Presiden, 17 Agustus nanti.

Mensos, Khofifah Indar Prawansa mengatakan untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, para penyandang cacat mendapat keseteraan dengan menyaksikan detik-detik kemerdekaan di Istana.

Ia memastikan, panitia penyelenggara sudah membuat undangan untuk para penyandang cacat, dan akan segera diserahkan. Sehingga kedatangan para penyandang cacat itu resmi di Istana Presiden. Tidak hanya para penyandang cacat, dari 532 undangan itu termasuk untuk anak yatim dan piatu dari beberapa panti asuhan.

"Pertama kalinya, para penyandang cacat, anak yatim dan piatu dari berbagai panti asuhan akan melihat detik-detik kemerdekaan itu. Kita sangat apresiasi ini," kata Khofifah kepada Republika, Jumat (14/8).

Menurut dia, undangan itu membuktikan bahwa para penyandang cacat, anak yatim dan piatu mempunyai kesetaraan dengan masyarakat yang utuh secara fisik dan memiliki kesempurnaan. Selain undangan itu, para penyandang cacat juga membuktikan keseteraanya dengan menyumbangkan 90 mendali emas dalam spesial event olahraga penyandang cacat.

Salah satunya, emas disumbangkan dalam cabang olahraga sepakbola. Enam orang penyandang cacat, kata Khofifah bisa menyeimbangkan permainan dengan lima orang yang sempurna secara fisik. Di cabang olahraga lainnya, para penyandang cacat Indonesia mampu bersaing dengan perenang luar negeri. Bahkan menjadi juara umum dan memecahkan rekor dunia tercepat.

"Mereka ini sangat luar biasa. Mereka di luar dugaan kita yang sempurna secara fisik. Mereka menunjukan keseteraannya dengan kita yang sempurna. Bahkan mampu memecahkan rekor dunia," kata Khofifah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement