Sabtu 15 Aug 2015 13:00 WIB

Usai Daging Sapi, Kini Pedagang Ayam Ancam Mogok Jualan

Rep: C21/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang sedang memotong ayam dilapak tempat berjualan di pasar tradisional, Jakarta, Selasa (4/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang sedang memotong ayam dilapak tempat berjualan di pasar tradisional, Jakarta, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah aksi mogok pedagang daging sapi di Jabodetabek, sekarang giliran pedagang daging ayam akan melakukan aksi mogok berjualan pada Senin (17/8), sampai Rabu (19/8).

"Karena harga daging ayam naik, dan tidak turun-turun," ujar pedagang ayam pasar Kramat Jati, H Darsono kepada Republika, Sabtu (15/8).

Darsono menerangkan, sejak Lebaran tahun ini, daging ayam terus meningkat dan tidak turun. Setiap harinya pedagang ayam merasakan kenaikan harga sedikit demi sedikit, sejak habis Lebaran. Surat edaran tentang aksi mogok pedagang pun sudah diterima oleh pedagang di Pasar Kramat Jati.

Harga beli di tempat pemotongan ayam perkilogramnya Rp 22.500, sehingga dia harus menjual Rp 24.500. Pedagang ayam sendiri hanya mendapatkan keuntungan perkilogramnya Rp 2 ribu.

Biasanya setelah Lebaran harga daging ayam perkilogramnya Rp 18 ribu sampai Rp 19 ribu. Dia tidak mengetahui jelas mengapa ada kenaikan harga paska Lebaran pada tahun ini.

Harga beli daging ayam melambung tinggi, membuat para pedagang terpaksa menaikan harga. Untuk kenaikan sendiri dia merasakan lebih parah hanya pada tahun-tahun ini.

Dia mengatakan aksi mogok akan dilakukan di wilayah Jabodetabek selama empat hari. Bagi yang menjual daging ayam di Pasar Kramat Jati akan diambil dagangannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement