Sabtu 15 Aug 2015 14:57 WIB

Kementan akan Pasok Sapi NTT untuk Penuhi Kebutuhan Jabodetabek

Sapi NTT
Sapi NTT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mengambil kebijakan untuk mengirimkan ternak sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jakarta, guna mengatasi kelangkaan dan kenaikan daging sapi di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).

Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta, Sabtu menyatakan, kebijakan tersebut diambil sebagai upaya jangka panjang dalam mengatasi persoalan kelangkaan dan kanaikan harga daging yang selalu muncul.

"Akan ada enam kapal yang disiapkan untuk mengangkut sapi potong dari NTT ke Jakarta," kata menteri di sela Pemberian Penghargaan Nasional Bagi Pelaku Pembangunan Pertanian Tahun 2015 di Auditorium Kementerian Pertanian.

Mentan menyatakan, kapal pengangkut ternak tersebut memiliki kapasitas muat hingga 500 ekor sekali jalan, dan direncanakan mulai akhir Agustus 2015 sudah mulai berjalan satu armada.

Menanggapi adanya ketentuan bahwa ternak dari NTT tidak diizinkan di bawa ke Pulau Jawa, Amran menyatakan, pihaknya akan menyusun regulasi untuk memungkinkan hal itu bisa dilakukan.

Sedangkan terkait pelabuhan pendaratan kapal pengangkut ternak dari NTT tersebut, dia tidak menyatakan secara pasti.

Selain itu, Mentan juga menyatakan, untuk meningkatkan populasi ternak sapi ke depan maka pihaknya akan meningkatkan gerakan Inseminasi Buatan (IB) dan program gertak birahi bagi sapi betina. "Tahun ini ditargetkan mampu mencapai 3,8 juta ekor sapi mendapatkan IB," ucapnya.

Menyinggung kebijakan impor sapi yang akan dilakukan guna mengatasi kelangkaan daging dan kenaikan harganya di pasar dalam negeri, Amran menyatakan, pemerintah memberikan kewenangan kepada dua BUMN yakni Perum Bulog dan PT

Berdikari untuk melakukan hal itu.

Sebelumnya ketika melakukan inspeksi ke sejumlah perusahaan penggemukan ternak (Feedloter) mendapati adanya stok sapi yang mencapai 21 ribu ekor di PT Tanjung Unggul Mandiri (PT TUM) di Teluk Naga, Tangerang, Banten serta PT Pasir Tengah di Cikalong, Cianjur, Jawa Barat, yang mencapai 13.000 ekor.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat stok sapi di kandang perusahaan penggemukan sapi (feedloter) masih di atas 100.000 ekor. Rata-rata kebutuhan per bulan sebanyak 60.000 ekor di tiga wilayah yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jabar.

Menurut data stok sapi dari Asosiasi Pengusaha Feedlot Indonesia (APFINDO) per 24 Juli 2015 tercatat ada 178.781 ekor sapi siap potong dan sapi bakalan yang ada di 35 perusahaan anggota APFINDO.

"Stok sapi 158.000 tambah 50.000 ekor, cukup 4 bulan. Jabodetabek butuh 40.000 ekor per bulan," ujar Amran.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement