REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menghadapi tuduhan mereka tak cukup mampu melindungi Gedung Putih, Dinas Rahasia berencana merekrut 1.100 anggota dan agen baru.
Langkah ini diambil di tengah berbagai skandal dan penyimpangan yang melanda dinas rahasia pelindung presiden tersebut. Dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (15/8), penambahan rencananya termasuk 700 petugas divisi berseragam dan 400 agen selama lima tahun ke depan.
Ini memperluas staf Dinas Rahasia menjadi 6.647 atau meningkat hampir 17 persen dan menjadi perekrutan terbesar dalam satu dekade lembaga berusia 150 tahun itu.
Dinas Rahasia menegaskan akan melakukan perekrutan agresif selama beberapa tahun ke depan. Tapi mereka menolak mengomentari jumlah karyawan yang direncanakan.
Juru bicara Dinas Rahasia Nicole Mainor mengatakan, kampanye perekrutan ini hasil dari pengurangan, mengantisipasi pertumbuhan dan dalam menanggapi rekomendasi oleh panel yang dibentuk tahun lalu. Pascainsiden seorang pria yang berhasil melompat ke Gedung Putih, sebuah RUU disahkan terkait penambahan petugas Dinas Rahasia.
Sumber penegak hukum mengatakan, perluasan jumlah karyawan Dinas Rahasia selama lima tahun ke depan akan dimulai awal tahun fiskal baru pada Oktober.