REPUBLIKA.CO.ID, HAMA -- Aksi protes ratusan narapidana di sebuah penjara utama di kota Hama, Suriah berujung kerusuhan pada Jumat (14/8). Para narapidana memprotes kondisi penjara dan hukuman keras yang mereka terima.
Dilansir Al Arabiya, Sabtu (15/8), kelompok Observatorium untuk Hak Asasi Manusia mengatakan tembakan terdengar di luar penjara di kota yang terletak 213 kilometer utara Damaskus itu. Tahanan mengambil alih beberapa bangsal utama dan mengobrak-abrik penjara.
Para pejabat tak berkomentar terkait hal ini.
Kelompok monitor mengatakan, gas air mata digunakan untuk memadamkan kerusuhan yang diyakini terburuk. Pada Juli pihak berwenang masuk ke bangsal penjara dan mengambil setidaknya 25 tahanan untuk tujuan yang tak diketahui.
Pada pertengahan Juni, puluhan narapidana mengakhiri mogok makan. Mereka menagih janji pemerintah menjawab keluhan mereka, termasuk masalah hukuman keras dan tuduhan penyiksaan yang meluas.
Kelompok hak asasi internasional mengatakan, ribuan orang ditahan di penjara-penjara Suriah tanpa proses pengadilan. Banyak dari mereka mengalami penyiksaan. Klaim tersebut ditolak oleh otoritas. Gita Amanda