Sabtu 15 Aug 2015 22:29 WIB

40 Pendatang Gelap Tewas Sesak Nafas di Perairan Libya

Salah satu kapal imigran gelap (ilustrasi).
Foto: english.globalarabnetwork.com
Salah satu kapal imigran gelap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sedikitnya 40 pendatang gelap tewas dan 319 orang lagi diselamatkan di lepas pantai Libya di Laut Tengah, Sabtu (15/8).

Menurut stasiun televisi berita Italia Rai24, penjaga pantai Italia menemukan dan menyelamatkan kapal penangkap ikan yang kelebihan penumpang, dan mendapati sedikitnya 40 pendatang gelap meninggal karena sesak nafas.

Komandan Unit Marinir "Cigala Fulgosi" Massimo Tozzi mengatakan semua korban meninggal karena menghirup gas buangan di kapal tersebut. Biasanya selama pelayaran seperti itu, hanya orang yang membayar lebih dapat berada di bagian perahu yang jauh dari gas buangan.

Tozzi mengatakan, ketika tim penyelamat memasuki kapal tersebut mereka menemukan beberapa mayat terbenam di dalam air, kotoran dan bahan bakar.

Menurut Rai24, Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfano menyeru masyarakat internasional tragedi baru pada Sabtu takkan menjadi yang terakhir jika masalah di Libya tak diselesaikan.

Empat tahun setelah perang saudara yang menggulingkan Muammar Gaddafi, Libya terperosok ke dalam kekacauan sehingga menimbulkan kevakuman kekuasaan di sebagian besar wilayahnya. Kondisi semacam itu mendorong imigran nekat menyeberangi laut dari negara Afrika Utara tersebut.

Negara itu telah lama menjadi tempat persinggahan buat imigran untuk mencapai Malta, Italia, dan negara Eropa lain karena kedekatannya dan pengawasan perbatasannya yang rapuh.

Menurut Organisasi Internasional bagi Migrasi, sebanyak 150 ribu imigran telah sampai di Eropa melalui laut sampai pertengahan Juli 2015, banyak di antara mereka berangkat dari Libya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement