Ahad 16 Aug 2015 14:01 WIB

Pengamat : Menjamurnya Ojek Akibat Kegagalan Pemerintah

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Teguh Firmansyah
Ribuan warga Jabodetabek membawa motor mereka antre ketika mendaftarkan diri sebagai pengemudi ojek GRAB Bike di Senayan, Jakarta, Rabu (12/8).  (Antara/Saptono)
Ribuan warga Jabodetabek membawa motor mereka antre ketika mendaftarkan diri sebagai pengemudi ojek GRAB Bike di Senayan, Jakarta, Rabu (12/8). (Antara/Saptono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai, menjamurnya ojek tidak lepas dari gagalnya pemerintah mengatur sistem transportasi umum yang baik.

Ia menegaskan, ojek bukanlah angkutan publik. Kemunculan ojek, kata dia, mulai marak setelah 1998 saat masyarakat kesulitan mencari pekerjaan.

"Kegagalan pemerintah mengatur transportasi umum menyebabkan ojek menjamur," ujarnya kepada Republika, Ahad (16/8).

Ia juga mengkritisi sikap Kepala daerah yang sangat malas menata transportasi publik, karena sisa uang sedikit, bahkan mungkin tidak ada.

"Lain halnya kalau bangun tol, jalan lingkar, flyover atau underpass, masih bisa dapat bagian," katanya.

Ia berharap layanan ojek yang terus menjamur harus diatur, dan tidak melebihi fungsi dari transportasi umum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement