REPUBLIKA.CO.ID, LANGSA -- Ratusan orang eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan Rakyat Aceh (RAYA) Kabupaten Aceh Timur mengibarkan Bendera Merah Putih raksasa di puncak tower milik PT Telkom di Kecamatan Idi Rayeuk.
Ketua Organisasi Kemasyarakatan RAYA, Mukti Alfiansyah mengatakan, pengibaran bendera berukuran 27x14,5 meter di tower setinggi 125 meter itu merupakan cara mantan pasukan GAM tersebut memperingati 10 tahun perdamaian Aceh dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ia mengatakan pengibaran bendera merah putih berukuran besar itu merupakan cara pihaknya dalam memperingati satu dasawarsa perjanjian damai antara GAM dan Pemerintah Indonesia.
"Ini cara kami, ada makna dan pesan tersendiri yang disampaikan dengan cara ini," ujar Mukti, Ahad (16/8).
"Kami ingin sampaikan bahwa peringatan perdamaian Aceh adalah milik semua masyarakat. Begitu pula dengan hari kemerdekaan Indonesia. Karenanya kita harus bersama, bersatu memperingatinya," sebut Mukti.
Ia berharap momentum perdamaian dan HUT RI bisa menjadi penyemangat dan perekat kebersamaan masyarakat dalam membangun Aceh sejahtera, damai, adil, makmur dan religius dalam bingkai NKRI.
Jika dulu berbeda pandangan, lanjut dia, itu sudah berlalu karena sejak 15 Agustus 2005 telah ada perjanjian damai dan akhir dari konflik bersenjata di Aceh. Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk tidak terkotak-kotak lagi.
"Kini saatnya bersatu membangun masa depan negeri indatu agar lebih baik," harap Mukti.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya beserta ratusan eks kombatan berkumpul di lapangan bola Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Setelah semua berkumpul dan siap dengan perlengkapan masing-masing seperti ikat kepala merah putih. Barulah bergerak menuju Idi Rayeuk dengan menggunakan konvoi kenderaan roda dua.
Setiba di lokasi, pihaknya membutuhkan empat orang relawan untuk bisa memanjat tower dan mengibarkan bendera ukuran besar itu.
"Kita pakai jasa empat relawan pemanjat tebing agar bisa mengibarkan bendera di puncak tower," jelas dia.
Keempat orang tersebut adalah Mulyadi, Mukhlissina, Maksalmina dan Taufik Hidayat, demikian Mukti Alfiansyah.