REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Parade Tauhid Indonesia berlangsung tertib dan aman. Sejak pukul 07.30 WIB, lautan manusia tampak memutihkan Pintu 7 GBK hingga Jalan Jenderal Sudirman.
Diawali dengan pelepasan Pendiri Yayasan Al Fatih Kaafah Nusantara Ustaz Fadlan Garamatan. Massa tiba kembali dan berkumpul di Pintu 7 GBK sekitar pukul 11.30 WIB dan mendengarkan orasi sambil menunggu masuknya waktu shalat Dzuhur.
Di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-HI, massa Parade Tauhid berjalan kaki lebih 10 kilometer dengan membentangkan spanduk bertulis Kalimat Tauhid sepanjang 3 kilometer. Suara pekikan takbir secara bersamaan membahana di sepanjang jalan. Selama acara berlangsung, massa berjalan dengan tertib di bawah komando laskar dari FPI dibantu laskar dari ormas lain.
Selain tertib, aman, dan bersahabat, massa juga membawa dan memungut sampah-sampah di jalanan lalu dikumpulkan ke kantong-kantong hitam yang dibawa panitia. Warga yang sedang berolahraga serta pihak kepolisian tampak sangat menikmati Parade Tauhid ini dengan merekam dan mengambil gambar arus massa yang tak terputus hingga berputar di HI.
Ustaz Fadlan mengatakan, parade tersebut merupakan wujud dari Islam yang disiplin. "Dengan bertauhid dapat menunjukkan bahwa Islam itu disiplin," ujarnya.
Para peserta parade juga wajib menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah. Sebanyak 100 orang relawan kebersihan mengiringi long march di sepanjang jalur Car Free Day (CFD), mulai dari Sudirman hingga Bundaran Hotel Indonesia.
"Jangan sampai ada yang keluar dari barisan, pungut semua sampah, dan berjalan dengan tertib di bawah satu komando. Pihak-pihak yang ingin mengganggu jalannya acara, menjadi tugas para laskar untuk menyerahkan mereka ke kepolisian," demikian pesan dari Ketua Panitia PTI Ustadz Haikal Hassan.
Ketua I Panitia PTI Edy Mulyadi menambahkan, acara ini untuk mengonsolidasikan kembali seluruh umat Islam yang ada di Indonesia. Setelah sukses melaksanakan Parade Tauhid, dia berharap acara tersebut menjadi agenda tahunan ummat Islam. "Teman-teman panitia sepakat bahwa ini tidak selesai. Habis ini bukan bubar, kita akan satukan potensi yang ada bagaimana bentuknya," ujar Edy.