Ahad 16 Aug 2015 20:38 WIB
Pesawat Trigana Hilang

'Kenduri Kemerdekaan' Doakan Keselamatan Penumpang Trigana Air

Rep: C07/ Red: Didi Purwadi
Djan Faridz
Foto: Republika/ Wihdan
Djan Faridz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Mukatamar Jakarta, Djan Faridz menyampaikan, rasa belasungkawa dan turut mendoakan tragedi jatuhnya pesawat Trigana Air dengan no penerbangan IL 267 di wilayah Bape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Ahad (16/8) sore tadi.

Djan berharap, agar pesawat yang hilang kontak tersebut dapat segera ditemukan bersama seluruh penumpang dan awak pesawatnya dengan keadaan selamat.

"Pada hari ini, kita tasyakuran dan kita juga berdoa memohon kepada Allah supaya pesawat yang sudah hilang (pesawat Trigana Air) bisa ditemukan dan seluruh awak pesawat dan juga penumpang dapat diselamatkan," ujar Djan dalam acara Kenduri Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke-70  di kantor DPP PPP, Jakarta, Ahad (16/8).

Selain mendoakan Pesawat Trigana Air, kata Djan, PPP juga melakukan doa-doa kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia.

"Kami dalam acara kenduri Kemerdekaan juga melakukan doa bersama untuk para pahlawan negara yang telah memperjuangkan kemerdekaan untuk kita, supaya mendapat tempat yang layak di sisi-Nya," ujarnya.

Pesawat Trigana dengan nomor penerbangan IL-257 rute Jayapura-Oksibil hingga kini masih hilang kontak. Pesawat tersebut diketahui membawa lima orang crew, 44 orang penumpang dewasa, dua orang anak-anak, dan tiga bayi.

Berdasarkan keterangan Kementerian Perhubungan, pesawat melakukan take off sekitar pukul 14.22 WIT dari bandara Sentani Jayapura dengan tujuan Oksibil dengan ETA Oksibil 15.04 WIT. Kemudian, pukul 15.00 WIT tower bandara Oksibil melakukan contact dengan pesawat namun tidak ada jawaban.

Pukul 15.30 wit pesawat ATR PK YRR capt pilot Agus terbang menuju lokasi sekitar hilangnya kontak pesawat dan pada pukul 17.25 WIT pesawat PK YRR landing di Bandara Sentani dengan hasil nihil dikarenakan cuaca di daerah Ambisibil sudah gelap.

Adapun nama-nama crew yang hilang adalah pilot Capt Hasanudin, Ariadin sebagai FO, Ika dan Dita yang merupakan pramugari dan Mario seorang mekanik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement