REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BARAT -- Siapa sangka, Abdul Gani (50) lelaki sederhana yang berhasil dan sukses menjadi pengusaha transportasi di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat adalah seorang lulusan Sekolah Dasar (SD). Perkenalan dirinya dengan perusahaan tambang Multinasional, PT Newmont Nusa Tenggara memberikan jalan baginya untuk berbisnis di dunia transportasi hingga akhirnya mampu menjadi pengusaha sukses.
Kisahnya bermula sekitar 1994, saat warga Sengkokang ini pertama kali menjadi petugas eksplorasi untuk perusahaan. Dimana, ia bersama dengan tim ahli PT NTT melakukan survei lokasi-lokasi eksplorasi yang sulit diakses dengan kondisi jalan yang buruk. Berbulan-bulan ia melakukan pekerjaan itu dengan kondisi wilayah yang terisolir.
Selang beberapa tahun, tepat 2007 seusai dirinya bekerja sebagai petugas eksplorasi, Gani diberikan kesempatan oleh pihak perusahaan untuk menyuplai tenaga kerja serta mengelola transportasi bis di wilayah perusahaan PT Newmont. Berbekal modal 300 juta yang dikumpulkannya bersama sembilan temannya, ia memulai bisnis jasa transportasi.
“Setelah kami diberikan kesempatan pada 2007, saya suplai tenaga kerja dan transportasi seperti bis dan mobil ke PT Newmont,” ujarnya kepada sejumlah wartawan yang mengerumuninya di rumah mewah miliknya, pekan lalu.
Ia menuturkan, usaha transportasi yang digelutinya dengan mengusung label PT Gita Usaha Madani (GUM). Kepercayaan yang diberikan pihak pemberi kredit pada saat memulai bisnis semakin memudahkan usahanya.
Menurutnya, saat ini, jumlah bis baru yang dimiliki saat ini mencapai 22 dan 11 kendaraan kecil dari berbagai merk. Dimana, satu unit bis bernilai sebesar Rp 730 juta. Namun, tiga rekannya yang sudah memiliki perusahaan sendiri mundur dalam bisnis sehingga saat ini hanya terdapat enam perusahaan.
Gani mengatakan, jasa transportasi yang dikerjakannya di lokasi tambang mampu meraup penghasilan sebesar Rp 30 juta/bulan. Dimana, PT Newmont membayar ke perusahaannya perbulan. Sementara itu, total pekerja yang bernaung di perusahaannya mencapai 400 orang dengan rata-rata gaji perbulan sekitar Rp 3-4 juta.
Ia mengaku keberadaan perusahaan tambang di Sumbawa Barat memberikan dampak yang baik, dari sisi ekonomi dan infrastruktur untuk desa dan masyarakat. Sebab, sebelum adanya Newmont, kondisi infrastruktur di Kecamatan Sengkokang sangat buruk, apalagi fasilitas publik seperti puskesmas dan sekolah yang jauh.
“Dulu, orang sakit di sini bisa mati di jalan saat akan dibawa ke puskesmas. Sebab, puskesmas yang dituju hampir 40 KM. Selain itu, saat itu jalan yang ditempuh masih berupa jalan setapak. Begitu pun saat membawa orang sakit masih menggunakan kuda,” katanya.
Ia pun menunjukan rumah panggung yang berada tepat di belakang halaman rumah mewahnya. rumah itu sengaja ditempatkan olehnya di belakang sebagai pengingat bahwa dirinya pernah mengalami masa-masa ekonomi sulit.