REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Para penjual ayam se-Bogor Raya merencanakan aksi mogok mulai Senin (17/8) hingga Rabu (19/8). Ahad (6/8) menjadi hari terakhir mereka menghabiskan stok daging ayam sebelum aksi tersebut.
"Sekarang terakhir jualan, besok libur dulu sampai Rabu, istirahat di rumah," kata Nurhayati, penjual daging ayam di Pasar Induk Warung Jambu, Kota Bogor, kepada Republika.
Nur mendengar imbauan aksi mogok dari Asosiasi Pedagang Ayam Bogor Raya yang juga menyebar dari mulut ke mulut. Keputusan itu diharapkan berbuah turunnya harga ayam ke kisaran normal.
Saat ini, harga daging ayam per kilogram mencapai Rp 39 ribu sampai Rp 40 ribu. Padahal, harga normal adalah Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu.
"Setelah minggu lalu pedagang mogok, daging sekarang turun sepuluh ribu. Mudah-mudahan nanti ayam juga turun," ungkapnya.
Kenaikan drastis harga daging ayam tak pernah dijumpai Nur selama lima tahun berjualan. Diakuinya, angka penjualan terimbas menjadi berkurang.
Konsumen dari kalangan ibu rumah tangga terbilang jarang. Sejak berjualan pukul 11 siang hingga petang, Nur hanya mendapati sejumlah pelanggan yang membuka warung makan.
"Biasanya laku 75 kg sekarang paling-paling hanya 50 kg," ujar perempuan yang tinggal di Pondok Rumput itu.