REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Lomba permainan tradisional dalam rangka menyambut dirgahayu Republik Indonesia (RI) ke-70, yang diselenggarakan Paviliun Indonesia di Milan Expo 2015, ternyata sangat diminati para pengunjung dari berbagai mancanegara. Hal itu tampak dengan para pengunjung yang berebut mengikuti berbagai lomba yang diadakan panitia.
Di antaranya lomba balap karung, makan krupuk, memasukkan bolpoin ke dalam botol, hingga balap bakiak yang diikuti tiga orang. Khusus lomba balap karung dan bakiak, digelar di depan paviliun yang merupakan jalan utama di Milan Expo.
Antusiasme itu terasa wajar lantaran tidak hanya goodie bag, melainkan juga tiket pertandingan Inter Milan kontra Atalanta di Giuseppe Meazza pada Sabtu (23/8) mendatang. Bahkan, ada pengunjung yang kecewa lantaran ketika ingin mengikuti lomba, pesertanya sudah penuh.
"Ayo, siapa yang mau ikut lomba? Pemenangnya akan mendapatkan tiket menonton pertandingan Inter melawan Atalanta," kata sang pembawa acara Gabriella, sebagaimana dilaporkan wartawan Republika, Erik Purnama Putra dari Milan, Italia, Sabtu (16/8).
Dalam lomba balap bakiak yang diikuti tiga kelompok peserta, pemenangnya adalah keluarga Airoldi, yaitu Givanni (bapak), Alberto (anak laki-laki), dan Giulia (anak perempuan). Ketiganya kompak ketika berjalan cepat di atas bakiak. Meski sempat terjatuh hingga tali bakiak sampai putus, namun kekompakan trio tersebut sanggup mengeliminasi dua sangain yang lain hingga mengantarkan mereka mencapai garis finis pertama.
Giovanni, Alberto, dan Giulia tampak semringan ketika diundang ke panggung. Giovanni mengaku senang bisa mengikuti lomba perayaan hari ulang tahun RI ke-70. Dia merasa mendapat pengalaman baru dengan mengikuti permainan tradisional asal Indonesia tersebut.
"Kami sangat senang sekali mendapat tiga tiket pertandingan Inter Milan. Indonesia merdeka," kata Giovanni sambil mengangkat tangan kanannya yang memegang bendera merah putih, yang gerakannya diikuti kedua anaknya.
Disinggung tentang Paviliun Indonesia, ia memberikan dua jempol. Menurut dia, kehadiran paviliun membantunya memberikan informasi tentang kekayaan alam Indonesia, yang selama ini kurang diketahui masyarakat negeri Pizza tersebut. "(Paviliun) Indonesia top, bagus sekali," ujar warga Milan tersebut.
Ajang Milan Expo 2015 yang mengangkat tema 'Feeding the Planet, Energy for Life' ini digelar di kawasan Rho, sekitar 30 menit dari pusat Kota Milan dan menempati areal seluas 110 hektare. Pameran negara terbesar di dunia itu berlangsung dari 1 Mei sampai 31 Oktober 2015. Paviliun Indonesia mengangkat konsep Stage of the World untuk menunjukkan kepada dunia tentang potensi besar Tanah Air.
Paviliun Indonesia berdiri di area seluas 1.175 meter persegi dengan luas bangunan 650 meter persegi. Setiap pengunjung yang ingin menjelajahi paviliun akan langsung disambut dengan ikon badak Jawa bercula satu yang berada di samping pintu masuk.
Pembuatan badak yang hidup di Ujung Kulon, Jawa Barat tersebut memiliki pesan kuat untuk disampaikan kepada masyarakat dunia. Berbahan perunggu seberat 500 kilogram, badak Jawa dipilih karena saat ini ekosistem tersebut terancam habitatnya.