REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan, sebagai garda terdepan gerakan perubahan, Gerakan Pramuka harus menjadi teladan, menjadi contoh bagi perubahan mentalitas bangsa. ]
Gerakan Pramuka harus menjadi pelopor pewujudan nilai-nilai integritas, kesantunan dan tatakrama, budaya saling menghargai, etos kerja dan semangat gotong royong.
Menurut Presiden, perubahan bisa dilakukan mulai dari lingkungan terdekat dengan mengajak teman atau sahabat untuk bergabung dalam gerakan perubahan ini. Pramuka harus menjadi contoh pembawa mentalitas yang optimistis, bukan justru ikut-ikutan lembek dan pesimistis.
Tema peringatan kali ini adalah Pramuka Garda Terdepan Pelaku Perubahan Dalam Pembentukan Karakter Kaum Muda.
Menurut Presiden Jokowi, cita-cita kemerdekaan adalah untuk membangun manusia Indonesia yang merdeka jiwanya dan merdeka juga raganya. Membangun suatu bangsa, bukan semata-mata membangun fisik atau raganya namun sesungguhnya membangun jiwa dan karakter bangsa.
"Bangsa yang berkarakter dan berkepribadian tidak akan mudah terombang ambing di tengah-tengah samudera perubahan zaman," kata Presiden dalam peringatan Hari Pramuka ke-54, Ahad (16/8) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.
Presiden berharap Gerakan Pramuka betul-betul menjadi gerakan yang keberadaannya dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Kiprah dan sumbangsihnya ikut mewarnai watak dan kepribadian anak-anak bangsa.
Untuk itu Presiden mendorong revitalisasi Gerakan Pramuka. Ini tentu butuh kerja keras kita bersama. Bukan hanya menjadikan Gerakan Pramuka bagian terpenting pendidikan karakter bangsa dalam sistem pendidikan nasional, tapi juga perlu langkah-langkah terobosan dan inovasi agar Gerakan Pramuka tetap diminati, disukai, dan menjadi relevan di mata generasi muda.
Menurut Presiden, sangat sulit membayangkan Gerakan Pramuka bisa menjadi garda terdepan perubahan tanpa keterlibatan dan digerakkan oleh anak-anak muda. Karena itu penting Gerakan Pramuka memikirkan cara-cara yang kreatif untuk membuat generasi muda mencintai Pramuka.