REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pengusaha Indonesia sekaligus Presiden Inter Milan, Erick Thohir berkontribusi besar dalam mempromosikan Paviliun Indonesia di Milan Expo 2015. Ketua Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Agung Pramudya mengatakan, Erick sangat berperan dalam mengenalkan nama Indonesia kepada masyarakat Italia, termasuk Eropa.
"Pak Erick memang belum pernah ke Paviliun Indonesia, tapi perannya sangat besar karena pemain dan legenda Inter sudah datang ke sini, dan itu mengenalkan nama Indonesia," katanya kepada wartawan Republika, Erik Purnama Putra yang berada di Milan, Italia, Ahad (16/8).
Menurut Pramudya, kedatangan Wakil Presiden Javier Zanetti, kapten Andrea Ranocchia, dan pelatih Roberto Mancini ke Paviliun Indonesia, sukses menarik minat media Italia. Hal itu berimbas dengan pemberitaan Indonesia, yang membuat warga Italia tahu hingga berbondong-bondong datang mengunjungi Paviliun Indonesia. "Kalau dulu orang Italia tahunya Bali, sekarang tahu Indonesia," katanya.
Dia pun yakin, kunjungan ke Paviliun Indonesia yang rata-rata sudah 12 ribu lebih pengunjung per hari akan semakin meningkat. Itu lantaran pada malam usai peringatan hari ulang tahun (HUT) RI ke-70, legenda La Beneamata Dejan Stankovic serta duo pemain Dodo Pires dan Jonathan Biabiany sudah memastikan diri hadir di acara bertajuk 'Marvelous 70' tersebut yang digelar Paviliun Indonesia.
"Ini semua berkat Pak Erick. Sejak dia membeli saham Inter, ketika saya mengenalkan diri ke orang Italia bahwa saya dari Indonesia, langsung saja disebut Erick Thohir. Indonesia dianggap negara kaya. Kontribusi Pak Erick terhadap promosi paviliun ini sangat besar," katanya.
Ajang Milan Expo 2015 yang mengangkat tema 'Feeding the Planet, Energy for Life' ini digelar di kawasan Rho, sekitar 30 menit dari pusat Kota Milan dan menempati areal seluas 110 hektare. Event terbesar ketiga di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade tersebut diikuti 148 negara yang berlangsung dari 1 Mei sampai 31 Oktober 2015.
Paviliun Indonesia mengangkat konsep Stage of the World untuk menunjukkan kepada dunia tentang potensi besar Tanah Air. Karena itu, di pintu masuk di pajang badak Jawa bercula satu. Sementara di dalam paviliun, dipamerkan pulau yang berjejer dari Sabang sampai Merauke, di mana di atasnya ditaburi rempah-rempah. Tidak sedikit pengunjung ang mencomot, mencium baunya yang khas, dan ada juga yang membawa pulang rempah-rempah, khususnya lada untuk dijadikan sebagai souvenir.
Paviliun Indonesia berdiri di area seluas 1.175 meter persegi dengan luas bangunan 650 meter persegi. Setiap pengunjung yang ingin menjelajahi paviliun akan langsung disambut dengan ikon badak Jawa bercula satu yang berada di samping pintu masuk.
Pembuatan badak yang hidup di Ujung Kulon, Jawa Barat tersebut memiliki pesan kuat untuk disampaikan kepada masyarakat dunia. Berbahan perunggu seberat 500 kilogram, badak Jawa dipilih karena saat ini ekosistem tersebut terancam habitatnya.