REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Abubakar Shekau menyangkal laporan bahwa dirinya telah mati. Ia mengatakan masih hidup dan masih memimpin kelompok militan Boko Haram.
Pesan tersebut disampaikan dalam sebuah rekaman suara yang dirilis Ahad (16/8) di media sosial. Reuters belum memverifikasi keaslian pesan tersebut.
"Media-media kafir menyebarkan berita bahwa aku mati, atau sakit atau tidak bisa bicara, itu omong kosong," kata suara yang diduga Shekau dalam rekaman. "Jika benar, bagaimana aku bisa berbicara sekarang?" katanya lagi.
Menurut pemantau situs-situs militan, Site Intelligence, rekaman baru tersebut menyangkal laporan yang menyebut Shekau tidak mampu menjalani peran sebagai pemimpin.
Klaim kematian Shekau telah sering dikeluarkan militer Nigeria. Namun selalu 'dibantah' oleh rekaman-rekaman video Shekau. Video terakhir muncul pada Februari, beberapa hari pasca ia dilaporkan tewas.
Boko Haram meluncurkan lima video yang menyatakan Shekau masih hidup dan mengancam menggangu pemilu. Namun Shekau tidak muncul di satu pun video tersebut.
Pekan lalu, Presiden Chad Idriss Deby mengatakan, Shekau terluka dan posisinya sebagai pemimpin dialihkan kepada Mahamoud Daoud. Menurut Deby, Shekau pindah ke Maiduguri, Ibu Kota negara bagian Borno. Deby juga mengatakan pemimpin baru, Daoud terbuka untuk melakukan pembicaraan di Abuja.