Senin 17 Aug 2015 13:50 WIB

Di Hari Kemerdekaan, Pedagang Daging Ayam Mogok Jualan

Rep: C36/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang sedang memotong ayam dilapak tempat berjualan di pasar tradisional, Jakarta, Selasa (4/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang sedang memotong ayam dilapak tempat berjualan di pasar tradisional, Jakarta, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG --  Di kala sebagian masyarakat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, pedagang daging ayam di Pasar Anyar Kota Tangerang memilih tak berjualan pada Senin (17/8).  Hanya ada enam pedagang yang berjualan sejak Senin pagi.

Berdasarkan pantauan Republika, dari 25 pedagang ayam yang berada di los dalam Pasar Anyar, hanya ada dua orang yang berjualan. Sebanyak empat pedagang lain berjualan di bagian luar pasar. Mayoritas pedagang yang libur merupakan pedagang yang menjual daging ayam secara eceran.

Menurut keterangan pedagang, harga jual daging ayam masih bertahan di Rp45 ribu/kilogram (kg). Untuk harga daging ayam jenis fillet, dijual seharga  Rp 55 ribu/kg - Rp 60 ribu/kg.

Salah seorang pedagang, Rohayati, mengatakan dirinya tetap berjualan karena masih ada permintaan dari pelanggan. Mayoritas pelanggan adalah pedagang bakso, penjual warteg, penjual angkringan dan sebagainya.

"Rata-rata yang masih berjualan ayam karena melayani pelanggan. Utamanya pedagang yang menjual secara utuh, bukan eceran," jelasnya.

Pedagang lain, Ahmad, menuturkan, stok ayam dari peternak saat ini berkurang. Hal itu berdampak kepada masih tingginya harga jual daging ayam.

"Harga jual daging ayam normalnya Rp 30 ribu/kg - Rp 32 ribu/kg. Untuk daging ayam jenis fillet, normalnya hanya Rp 35 ribu/kg - Rp 40 ribu/kg saja," jelasnya.

Dia melanjutkan, harga ayam potong utuh ukuran di bawah satu kilogram normalnya Rp 23 ribu. Saat ini, harga ayam potong utuh tersebut masih bertahan di Rp 27 ribu untuk ukuran sembilan ons.

"Ukuran satu kilo dan satu kilo lebih dijual seharga Rp 35 ribu - Rp 40 ribu. Ayam potong utuh berbobot dua kilogram bahkan mencapai Rp 60 ribu," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement