REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Baznas terpilih, Bambang Sudibyo menyebut, zakat merupakan tantangan untuk mewujudkan negara yang sejahtera. Ia bahkan meyakini salah satu faktor bangsa ini masih terseok-seok karena belum benar dalam membayar zakat.
"Semua orang yang Muslim pada umumnya sudah shalat tapi apa seluruhnya sudah membayar zakat?" kata Bambang, Senin (17/8).
Karena itu, pihaknya secara bertahap akaan berupaya mendidik masyarakat Muslim untuk sadar berzakat secara benar. Apalagi dalam Alquran, perintah shalat berdampingan dengan perintah zakat. "Jadi, zakat memiliki peran penting di mata Islam," kata dia.
Bambang mengaku Baznas memiliki peluang besar untuk mewujudkan zakat melembaga lewat aturan-aturan yang telah diterbitkan. Pemerintah telah memberikan modal penting dengan melahirkan undang-undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan turunan-turunannya berupa Peraturan Pemerintah (PP) dan Instruksi Presiden (Inpres).
Regulasi itu, kata Bambang, meminta kepada instansi pemerintah untuk memungut zakat kepada para pegawainya. "Ini sebuah peluang besar untuk menjadikan zakat melembaga,"ucapnya.