Senin 17 Aug 2015 19:36 WIB

Pesan Damai dari Masjid Allahu Akbar

Rep: c27/ Red: Agung Sasongko
Masjid Allahu Akbar, New York
Foto: masjidallahuakbar.org
Masjid Allahu Akbar, New York

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saat media marak memberitakan wajah Islam yang keras karena ISIS, Masjid Allahu Akbar di Wyandanch, New York, mencontohkan kebersamaan selama 20 tahun dengan kalangan non-Muslim. Komunitas masjid membangun kebersamaan berdasarkan rasa hormat dan saling memahami.

"Kami telah di sini lebih lama daripada kebanyakan dari tetangga kita," Imam Al-Amin Abdul Latif, pemimpin masyarakat, dilansir dari OnIslam, Senin (17/8).

Ia mengatakan,  mereka tinggal di sekitar masjid dan menunjukan kepada masyarakat wajah Islam yang ramah. Masyarakat sekitar mengetahui mereka adalah seorang Muslim yang menyebarkan kedamaian dan non-Muslim menaruh hormat kepada Islam.

"Kami memiliki hubungan yang baik dengan tetangga. Ini adalah komunitas campuran Afrika-Amerika, Hispanik, dan Amerika Eropa. Orang-orang sangat hormat,"tambahnya.

Masjid yang sudah berdiri dari 20 tahun ini dimulai akibat upaya anggota masyarakat Muslim di Masjid Al-Mukmini di Brooklyn dan Masjid al-Mustaqien di Wyandanch untuk bersatu di bawah satu naungan komunitas bernama Masjid Allahu Akbar.

Al-Amin menjelaskan, bahwa gabungan dua komunitas tersebut tidak hanya membangun masjid, namun juga akan direncanakan membangun komponen ekonomi, pendidikan, dan budaya yang dibutuhkan masyarakat Wyandanch.

Sampai saat ini, anggota Allahu Akbar telah melaksanakan berbagai rangkaian acara, mulai dari seminar pendidikan, dialog antaragama, sekolah akhir pekan, program dakwah, kamp musim panas, program pemberian makanan tunawisma, dan program di musim panas dengan memberikan sarapan atau makan siang untuk semua anak-anak di Wyandanch.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement