Senin 17 Aug 2015 20:00 WIB

Mendag: Mafia Daging Sudah Digebuk

Rep: Halimatus Sa'diyah/Ratna Puspita/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang daging sapi melakukan aksi dengan memasang poster di los daging Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (10/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pedagang daging sapi melakukan aksi dengan memasang poster di los daging Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menyatakan pemerintah terus berupaya menindak mafia daging sapi yang memanipulasi stok dan harga. Kendati demikian, reformasi tata niaga daging sapi membutuhkan waktu.

Pemerintah, pedagang, dan masyarakat masih akan menghadapi kondisi kesakitan atau harga daging yang melonjak. "Seperti kata pak Jokowi bilang tidak ada kemajuan tanpa pengorbanan. Ini situasi akan sementara dan kalau kita memang mau reformasi susah dihindarkan bahwa dari waktu ke waktu ada kesakitan," kata dia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).

Tom yang menjabat sebagai mendag sejak pekan lalu ini menyatakan dia bersyukur karena koleganya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, telah melakukan upaya mengalahkan mafia daging. "Saya sangat diuntungkan oleh pak menteri pertanian. Demikian pemberani dan petarung, dia sudah gebuk-gebukin mafia. Dengan mafia sekarang sudah babak belur, saya masuknya sudah enak, gitu," kata dia.

Kendati demikian, dia juga mengingatkan, tidak semua industri peternakan bermain nakal dan jahat. Ada juga peternakan sapi yang baik. Bahkan, dia menuturkan, jumlah pemain yang baik lebih banyak dibandingkan pemain yang nakal dan jahat.

Dia pun menyampaikan permohonan maaf kepada peternak sapi yang baik atas kondisi yang terjadi sekarang. "Bahwa memang industri agak terdistorsi, tetapi untuk reformasi struktural itu memang tidak ada pilihan harus ada kesakitan," ujar Tom.

Harga daging sapi terus melonjak beberapa waktu lalu. Bahkan, harga daging merah tersebut pernah mencapai Rp 140 ribu.

Pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) berusaha mengintervensi dengan menyelenggarakan operasi pasar daging murah. Namun, operasi pasar untuk menstabilkan harga di pasaran mendapat perlawanan. Para pedagang sempat mogok.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement