Selasa 18 Aug 2015 10:58 WIB

Akibat Ledakan Tianjin, Toyota Rugi 2.200 Unit per Hari

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ribuan mobil baru yang disimpan di Pelabuhan Tianjin, Cina hangus akibat ledakan dahsyat, Kamis (13/8).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Ribuan mobil baru yang disimpan di Pelabuhan Tianjin, Cina hangus akibat ledakan dahsyat, Kamis (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IHS Automotive memperkirakan kerugian produksi 2.200 mobil per hari di pabrik Toyota sebagai akibat dari ledakan di pelabuhan Tianjin, Cina.

IHS Automotive Principal Analyst, Anil Sharma menyatakan, ledakan besar di Tianjin telah memaksa Toyota untuk menghentikan produksi di dua pabrik Cina. Sementara itu, Mitsubishi mengatakan 600 kendaraan bisa rusak sebagai akibat dari ledakan itu.

IHS Automotive memperkirakan, pada 2014, Toyota memproduksi total 432.340 unit di dua pabrik di Tianjin. IHS memperkirakan kerugian produksi 2.200 mobil per hari di pabrik. Padahal sebagian mobil ini telah dijadwalkan untuk dikirim.

Selain Corolla dan Vios, Royal Crown dan Reiz adalah model yang diproduksi oleh Toyota di pabrik Tianjin.  Menurut Direktur IHS Automotivelight Mark Fulthorpe, sementara dampak saat ledakan terbatas pada Corolla dan Vios sedan, Royal Crown dan Reiz model juga mungkin akan terpengaruh ke depan.

"Estimasi kerugian diperkirakan mencapai 2.200 unit per hari," kata Fulthorpe dalam keterangan tertulis, Selasa (18/8).

Menurut pejabat Cina, ledakan besar pekan lalu di gudang bahan kimia beracun telah menewaskan sedikitnya 114 orang, dan melukai lebih dari 700 orang.

Meskipun memiliki pabrik produksi di Tianjin, Toyota merupakan salah satu perusahaan mobil paling terkena dampak dari insiden itu.

Seperti yang dilaporkan IHS Automotive sebelumnya, Tianjin adalah salah satu pelabuhan pengiriman mobil terbesar di Cina dan secara luas digunakan untuk kendaraan kapal dalam negeri, terutama bagian utara. Pelabuhan ini juga digunakan untuk ekspor dan impor dan menyumbang sekitar 40 persen dari impor mobil Cina, pangsa terbesar dari setiap pelabuhan di negara ini.

Dengan demikian, ledakan ini diyakini mempengaruhi impor kendaraan di Cina. "Ledakan itu mungkin berdampak 30 ribu - 60 ribu impor dari total 1 juta impor mobil untuk tahun ini," kata Lin Huaibin, Manajer IHS Automotive Cina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement