REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tingginya harga jual daging ayam, diprediksi tidak akan berlangsung lama. Setelah jumlah stok ayam stabil, harga daging ayam diperkirakan berangsur turun.
Menurut Ketua Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (ARPHUIN), Achmad Dawami, memperkirakan stok ayam kembali normal dalam dua pekan mendatang. Sebab, ayam yang dipelihara sudah siap dipanen.
"Untuk memanen ayam, diperlukan sekitar 28-38 hari setelah waktu pemeliharaan. Karena itu pekan-pekan mendatang diperkirakan sudah ada stok ayam yang mencukupi," ujar Achmad saat dihubungi ROL, Selasa (18/8).
Tetapi, ia tetap berharap agar pemerintah berkomitmen menurunkan harga daging sapi. Sebab, tingginya permintaan daging ayam juga terimbas masih tingginya harga jual daging sapi. Jika harga daging sapi stabil di Rp 90 ribu per kilogram, para pedagang bakso akan kembali menggunakan daging sapi secara murni.
"Intinya ada keseimbangan antara stok ayam dengan permintaan. Pemerintah harus bisa mendukung kondisi tersebut. Sebab, tidak boleh juga harga daging ayam terlalu rendah," tambah dia.
Menurut Achmad, penurunan harga jual daging ayam seharusnya berlangsung secara normal. Harga daging ayam idealnya dijual seharga tidak lebih dari Rp 35 ribu. Jika harga jual daging ayam teralali rendah, para peternak enggan mengembangbiakkan ayam. Pada akhirnya, stok ayam kembali minim dan harga jual daging ayam kembali melambung tinggi.