REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Direktur olahraga Barcelona, Robert Fernandez, menyalahkan wasit Carlos Velasco Carballo atas hasil imbang 1-1 timnya dalam laga leg ke dua Piala Super Spanyol kontra Athletic Bilbao, Selasa (18/8). Dengan hasil tersebut, Barca akhirnya kalah secara agregat 5-1 atas Bilbao.
Fernandez mengatakan, keputusan hakim pertandingan memberikan kartu merah untuk pemain bertahan, Gerard Pique, merupakan tindakan yang tidak adil. Fernandez mengatakan, pengusiran tersebut telah memengaruhi permainan tim.
"Saya pikir ada keputusan wasit yang sangat merugikan kami," ujar dia kepada AS, seperti dilansir Espana Football, Selasa (18/8).
Menurut dia, tak semestinya wasit memberikan kartu merah untuk pemain dengan nomor punggung 3 itu dalam laga penentu juara di Camp Nou tersebut.
Dia mengatakan, Barcelona sudah punya beban berat dengan kebobolan empat gol tanpa balas dalam laga leg pertama si San Mames pekan lalu. Itu artinya, kata dia membuat timnya harus tampil maksimal di leg kedua. Memberi kartu merah untuk Pique, menurunkan moral timnya untuk mengejar agregat 4-0 tersebut.
"Wasit harus berpikir sebelum menunjukkan kartu merah langsung kepada pemain kami. Wasit harus berpikir pemberian kartu merah memberikan dampak berbeda bagi pemain lainnya," ujar dia.
Meski begitu, Fernandez memuji penampilan Blaugrana dalam pertandingan tersebut. Pun dia, menilai pertandingan tersebut salah satu laga terbaik dalam catatan Barcelona.
Atlhletic Bilbao menahan imbang Barcelona dengan skor 1-1 dalam leg kedua Piala Super Spanyol. Hasil tersebut membuat tim berjuluk Los Leones keluar sebagai juara Piala Super Spanyol 2014-2015 dengan agregat 5-1.
Dalam catatan pertandingan, wasit dua kali mengeluarkan kartu merah. Insiden dua kartu merah itu terjadi di menit awal dan akhir babak kedua. Kartu merah pertama diberikan wasit kepada Pique lantaran terlihat memprotes keputusan hakim garis.
Kartu merah kedua diberikan wasit kepada pemain Bilboa, Kike Sola lantaran pelanggaran keras terhadap Javier Mascherano.
Ikuti Whatsapp Channel Republika