Rabu 19 Aug 2015 06:35 WIB

24 Ambulans Disiagakan untuk Evakuasi Korban Trigana

 Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air mengikuti proses pendataan oleh tim DVI Polda Papua di kantor Dirjen Perhubungan Udara, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8).   (Antara/Lucky R)
Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air mengikuti proses pendataan oleh tim DVI Polda Papua di kantor Dirjen Perhubungan Udara, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8). (Antara/Lucky R)

REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Sebanyak 24 ambulans disediakan oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk mengevakuasi korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Pada Selasa malam, kami sudah siagakan 24 mobil ambulans keliling di Bandara Sentani, untuk mengevakuasi jenazah korban pesawat Trigana," kata Kepala Dinas Kesehatan Papua drg Aloysius Giyai, di Jayapura, Rabu.

Dia mengatakan 24 mobil ambulans itu dikoordinir langsung oleh tim pusat krisis (crisis center) Dinas Kesehatan Papua.

Dinas Kesehatan Papua menyediakan tiga unit ambulans yang disiapkan itu dari berbagai rumah sakit yang ada di Jayapura, di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura tiga mobil ambulans, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak lima mobil ambulans dan dari rumah sakit swasta di Jayapura," ujarnya.

Sedangkan RS Bhayakara Jayapura menyiapkan ambulans serta pihak terakit seperti Basarnas juga menyiapkan mobil ambulan dan jumlah totalnya sebanyak 24 mobil ambulans.

"Saya punya staf dalam tim 'crisis center' yang telah siap 24 jam di Bandara Sentani untuk evakuasi korban, dan mereka rutin memberikan informasi terkini menyangkut kondisi korban ke saya selaku kepala Dinas Kesehatan Papua," ujarnya.

Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abepura ini menambahkan, peralatan kesehatan penunjang lainnya untuk evakuasi korban seperti hanskul dan lainnya juga sudah siap dan aman.

Pesawat ATR Trigana Air dilaporkan hilang kontak diduga menabrak Gunung Tangok Distrik Okbape Kabupaten Pegunungan Bintang, Ahad (16/8).

Pesawat dengan pilot Kapten Hasanudin itu, membawa 49 orang penumpang dan lima kru. Kotak hitam ATR bernomor registrasi IL 257 itu telah ditemukan oleh Sersan Agus Harahap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement