REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Judi toto gelap (Togel) yang sudah terkesan bebas di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, membuat resah masyarakat, khususnya kaum ibu.
Sejumlah ibu rumah tangga di Kecamatan Panei, Panombeian Pane, Pamatang Bandar dan Bandar mengatakan, dampak judi tersebut membuat kaum bapak tidak lagi rajin mengolah lahan perladangan atau persawahan. Menurut mereka, sebelum judi toto gelap dijual bebas di warung-warung kopi dan di rumah penulis, para suami bekerja dengan semangat dari pagi sampai sore.
"Sekarang mereka sibuk membahas angka yang akan keluar, dan membiarkan kami bekerja sendiri di ladang," kata S boru Purba (45), ibu rumah tangga di Nagori Sirpang Sigodang, Kecamatan Panei, Selasa (18/8).
T boru Sinaga (38), warga Desa Bosar Kecamatan Panombean Panei mengatakan, setiap pemutaran nomor togel, suaminya selalu memaksa minta uang dan mengamuk jika tidak diberikan. Kedua ibu rumah tangga itu berharap pihak Polres Simalungun tanggap dengan segala bentuk perjudian dengan melakukan penangkapan para penjual.
Kapolres Simalungun, AKBP Heri Sulesmono melalui Kasubbag Humas, AKP MT Aritonang mengatakan, polisi terus berupaya melakukan pemberantasan seluruh praktik judi termasuk togel di wilayah hukum Polres Simalungun. "Polisi sudah menangkap para juru tulis, agen bahkan pelaku yang diduga bandarnya," kata MT Aritonang.
Polisi berharap masyarakat ikut berpartipasi dengan memberikan informasi akurat jika mengetahui ada praktik judi di sekitar lingkungan tempat tinggalnya ke kantor polisi terdekat, baik di Mapolres, Polsek dan Pos Polisi.