REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Provinsi Nusa Tenggara Barat akan memprioritaskan pembinaan mental qari-qariah yang akan diikutsertakan dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2016 di Bumi Gora mendatang. Sebab, selama ini kematangan mental dalam setiap ajang perlombaan masih relatif kurang.
"Kami memprioritaskan pembinaan mental karena selama kegiatan STQ, anak-anak masih terlihat tegang," ujar Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Setda NTB, Suhaemi di Mataram, Rabu (19/8).
Ia menuturkan, pihaknya akan memperbanyak keikutsertaan qari-qariah asal NTB dalam ajang-ajang lomba di sekolah maupun di pesantren. "Akan diperbanyak jam terbang dengan memperbanyak kegiatan di sekolah atau pesantren," katanya.
Menurutnya, dalam kegiatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu lalu, NTB berada di peringkat ke-11. Bahkan, salah satunya meraih juara tiga untuk tilawah dan tafsir 5 Juz, yaitu Nurliana Supiana (14 tahun) asal Lombok Tengah.
Selain itu, Suhaemi mengatakan dua peserta asal NTB pula mendapat juara harapan dua, Syahrul Rahman dan Juara harapan tiga, Umu Hanifa. Dirinya menjelaskan alasan anak-anak NTB hanya memperoleh juara 3 dan harapan dikarenakan pembinaan STQ yang belum fokus.
Ia menuturkan, selama ini pembinaan yang dilakukan hanya sebentar, satu bulan dan monumental saat acara saja. Oleh karena itu, diperlukan pembinaan yang panjang termasuk dalam menghadapi MTQ 2016 mendatang.
Menurutnya, pihaknya akan melakukan pembinaan secara penuh sejak bulan Oktober mendatang hingga mendekati acara. Termasuk berupaya membina secara terpusat oleh LPT3, sebab selama ini Qari-Qariah dibina oleh masing-masing pondok atau pesantren.
Suhaemi mengatakan dalam kegiatan MTQ 2016 akan diikutsertakan peserta asal NTB berjumlah 42 orang. Kegiatan yang dilombakan sebanyak tujuh cabang dengan 20 golongan. Selain itu, sebagai tuan rumah, pihaknya akan menyelenggarakan acara dengan kepanitian bersama antardinas dan Kementerian Agama.